MEMAHAMI KONSEP OIKOS DALAM PERJANJIAN BARU DAN DIALOGNYA DENGAN NILAI PENDIRIAN RUMAH BAGI ORANG BANJAR
(SUATU KAJIAN BIBLIS-KULTURAL)
DOI:
https://doi.org/10.59002/jtp.v4i1.100Kata Kunci:
Masyarakat Banjarmasin, Pembangunan rumah, nilai teologis, nilai ekologisAbstrak
Penelitian yang dilakukan pada bulan Maret-Juni 2024 di kota Banjarmasin kali ini ingin menyoroti tentang makna rumah bagi orang Banjar. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode historis kritis terhadap Matius 7:24-27 dalam rangka menemukan prinsip dan nilai yang bisa didialogkan antara biblika dengan kultural dalam hal pembangunan rumah orang Banjar. Secara tradisional dipahami bahwa bagi orang Banjar, tidak sekedar berfungsi sebagai tempat tinggal sebab sejak penentuan lokasi, pemilihan bahan bangunan, pembagian ruangan dan pengukuran bangunan dirinci secara detail dengan mempertimbangkan nilai-nilai spiritual dan ekologis. Penelitian dengan menggunakan kajian teologis-kultural yang menggabungkan teori analisis historis teks dengan pendekatan kultural, ditemukan beberapa hasil penelitian, yaitu: pertama, fondasi memiliki makna kehidupan; kedua, jenis rumah menggambarkan strata sosial; ketiga, nilai agama menjadi fondasi rumah dan keempat, nilai ekologis dalam memahami rumah.
Referensi
A. F. J. Klijn. (1980). An Introduction To The New Testament. E. J. Brill.
Barclay, W. (2003). Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Matius Pasal 1-10, terj. The Daily Bible Study: The Gospel of Mattew Volume I, diterjemahkan oleh S. Wismoady. BPK Gunung Mulia.
Barclay, W. (2008). Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat Ibrani, terj. The Daily Bible Study: A Letter Of Hebrew, diterjemahkan oleh S. Wismoady Wahono. BPK Gunung Mulia.
Harisuddin, A. (n.d.). Urang Banjar: Asal Usul dan Identitasnya [Artikel pada Universitas Islam Negeri Banjarmasin]. https://osf.io/h95av/download
Heer, J. J. De. (2013). Tafsiran Alkitab: Injil Matius Pasal 1-22. BPK Gunung Mulia.
Imadduddin Parhani. (2016). Perubahan Nilai Budaya Urang Banjar (Dalam Perspektif Teori Troompenaar). Al-Banjari, 15(1).
Jeremias, J. (1962). The Parables Of Jesus (Second Edi). Charles Scribner’s Sons.
Lantigimo, E. M., Ripaldi, & Afriliani, L. (2023). Abah Guru Sekumpul. Jurnal Teologi Pambelum, 3(1), 70–87. https://doi.org/10.59002/jtp.v3i1.59
Nurfansyah, N., Saud, M. I., Wastuti, P. W., Aini, A. Q., & Agusniansyah, N. (2020). Perkembangan Pondasi Tiang Kayu Pada Rumah Tinggal Di Banjarmasin. INFO-TEKNIK, 21(2), 199. https://doi.org/10.20527/infotek.v21i2.10173
Rasmussen, L. L. (2010). Komunitas Bumi: Etika Bumi- Merawat Bumi Demi Kehidupan Yang Berkelanjutan Bagi Segenap Ciptaan, terj. Earth Community Earth Ethics, diterjemahkan oleh Liem Sien Kie. BPK Gunung Mulia.
Sahriansyah. (2015). Sejarah Kesultanan dan Budaya Banjar. IAIN Antasari Press.
Sanon Dan Sudianto. (2019). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Makalah, Laporan, Proposal Skripsi, Skripsi, Proposal Tesis, Tesis. Unit Publikasi Informasi STT GKE.
Sudianto, S., Maleh, K., & Ripaldi. (2024). Dialog Nilai Mira Pakat Dayak Ma’anyan Di Banjarmasin Dengan Teks Filipi 2:1-7. Jurnal Teologi Pambelum, 3(2), 97–110. https://doi.org/10.59002/jtp.v3i2.69
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta
Syamsiar Seman. (1982). Rumah Adat Banjar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.
Syamsiar Seman. (2000). Rumah-Rumah Adat Banjar Bahari. Museum Negeri Fropkalsel Lambung Mangkurat.
Tim Penyusun. (2008). Pedoman Penafsiran Injil Matius, Terjemahan A Translator’s Handbook on the Gospel of Mattew. Lembaga Alkitab Indonesia.
Werner Georg Kummel. (1965). Introduction Of The New Testament, diterjemahkan dari Einleitung in das Neue Testament. SCM Press LTD.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 May Linda Sari, Ripaldi, Endy

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.