Kesiapan Dayak Deah Di Desa Kinarum Dalam Menyambut Ibu Kota Negara Baru

Penulis

  • Ripaldi Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
  • Enta Malasinta Lantigimo Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
  • Idrus Sasirais Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
  • Gabriella Tara Yohaness Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

DOI:

https://doi.org/10.59002/jtp.v2i2.27

Abstrak

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur tepatnya ke daerah Sepaku, Penajam Paser Utara yang digagas Presiden Jokowi dan disahkan DPR RI melalui rapat paripurna pada 18 Januari 2022 diyakini memberikan dampak ekonomi, sosial dan budaya yang signifikan. Dampak yang dimaksud tidak hanya bagi kawasan yang menjadi lokasi IKN, tetapi juga untuk kawasan yang ada di sekitarnya, termasuk Kabupaten Tabalong yang berjarak kurang lebih 203 km dari kawasan IKN. Sebagai salah satu gerbang utama dari IKN baru, penting untuk mengkaji kesiapan masyarakat adat Dayak Deah dalam menyambut IKN. Penelitian dilakukan pada 06 Mei 2022 dengan menggunakan penelitian kualitatif melalui wawancara dan focus group discussion di Desa Kinarum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Dayak Deah bangga, senang, siap dan memiliki rencana kongkret. Walaupun sadar bahwa pemindahan IKN sebagai peluang sekaligus tantangan. Bagi mereka penting adanya relasi timbal balik antar pemerintah dan masyarakat, sehingga ada komitmen untuk melakukan pemberdayaan masyarakat melewati pemerintah desa, penguatan kapasitas lembaga adat, dan pengembangan Kampung Budaya. Pada akhirnya bagi mereka “Mau tidak mau, harus siap; Siap tidak siap, harus dihadapi”. Semangat gotong royong dan solidaritas bersama menjadi kekuatan dalam menghadapinya.

Referensi

Buku

Darmaputera, E. (2005). Gereja Harus Bertumbuh. Kairos.

Ferdinand Suleeman, A. A. S. dan A. R. (Ed.). (1999). Bergumul dalam Pengharapan: Buku Penghargaan untuk Pdt. Dr. Eka Darmaputera. BPK Gunung Mulia.

Georg Kirchberger. (1992). Gereja Dalam Perubahan. Nusa Indah.

Ismail, A. (2009). Selamat Bergereja: 33 Renungan Tentang Komunitas Iman. BPK Gunung Mulia.

Jens Dahl Dan Alejandro Parellada. (n.d.). Masyarakat Adat di Dunia: Eksistensinya dan Perjuangannya, diterjemahkan oleh Edi Petebang. Institut Dayakologi.

Koentjaraningrat. (1982). Kebudayaan, Mentalitas Dan Pembangunan. Gramedia.

Koentjaraningrat (Ed.). (1993). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Niebuhr, H. R. (n.d.). Kristus Dan Kebudayaan, Terj. Christ And Culture. Petra Jaya.

Pals, D. L. (2006). Eight Theories Of Religion (Second). Oxford University Press. http://library.lol/main/E8E3AE0F76B191AEFBE440C77F0EA6FD

Poltak Johansen, M. Natsir, B. J. W. W. (2019). Adat dan Hukum Adat pada Komunitas Adat di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. CV Media Jaya Abadi.

Sapto, S. (2016). Pengantar Hukum Adat Indonesia. Pustaka Iltizam.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sulistiani, S. L. (2020). Hukum Adat di Indonesia. Sinar Grafika.

Trisno S. Sutanto (Ed.). (2022). Teologi Publik Eka Darmaputera: Teks-teks Terpilih. BPK Gunung Mulia.

Sumber Tidak Diterbitkan

Sevi Deraini. (2021). Teologi Ekologi Bagi Jemaat GKE Pangelak (Berteologi Kontekstual Berangkat Dari Nilai-Nilai Kearifan Lokal Seni Tari Mongket Manau Konteks Dayak Deah Di Desa Pangelak Menurut Model Antropologis. Skripsi Pada STT GKE.

Tim Penyusun. (2021). Profil Desa Kinarum: Laporan Profil Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).

Internet

No Title. (n.d.-a). https://kaltimprov.go.id/berita/dua-rasa-ibu-kota-negara

No Title. (n.d.-b). https://klikkalsel.com/hut-ke-56-tabalong-bertransformasi-jadi-serambi-depan-kalimantan-selatan/

Triomarsidi, D. (2019). Festival Dayak Deah Kabupaten Tabalong, Festival Menuju Kemandirian Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Festival Dayak Deah Kabupaten Tabalong, Festival Menuju Kemandirian. Tribuntabalong.Com. https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/09/26/festival-dayak-deah-kabupaten-tabalong-festival-menuju-kemandirian.%0A

Narasumber

No. Nama Usia Jabatan

Aqnes Amiani 24 Tahun Pendeta GKE/Pendeta Pelayanan Jemaat GKE Kinarum

Epatha 51 Tahun Kepala Desa Kinarum

Ery Mart 56 Tahun Penatua GKE/Ketua Majelis Jemaat GKE Kinarum

Hermen I. Ngenda 68 Tahun Tokoh Adat Dayak Deah

Herawanto 51 Tahun Pendeta GKE/Ketua Majelis Resort GKE Tabalong

Renward 55 Tahun Mantan Camat Kecamatan Upau

Riza Trikarya Patri 51 Tahun Penatua/ Wakil Ketua Majelis Jemaat GKE Kinarum

Robiansyah 51 Tahun Kaur Pemerintahan/Anggota Pengurus Majelis Hindu Kaharingan

Ruslan 71 Tahun Mantan Kepala Adat Dayak Deah Kampung Sepuluh

Sapri 60 Tahun Mantan Pengurus Adat Desa Kinarum

Sapta Indriani 30 Tahun Sekretaris Jemaat GKE Kinarum

Suparin 49 Tahun Kepala Adat Dayak Deah Kampung Sepuluh

Sugut N. Migang 64 Tahun Penatua GKE

Herry Petrus Aya 44 Tahun Sekretaris Desa/Penatua GKE

Yulis 48 Tahun Penatua GKE

Unduhan

Diterbitkan

31-08-2022

Cara Mengutip

Ripaldi, Lantigimo, E. M., Sasirais, I. ., & Yohaness, G. T. (2022). Kesiapan Dayak Deah Di Desa Kinarum Dalam Menyambut Ibu Kota Negara Baru. Jurnal Teologi Pambelum , 2(1), 34–49. https://doi.org/10.59002/jtp.v2i2.27