Vol 2 No 2 (2023): Teologi Dalam Konteks Perubahan Sosial dan Budaya Masyarakat

					Lihat Vol 2 No 2 (2023): Teologi Dalam Konteks Perubahan Sosial dan Budaya Masyarakat

Edisi kali ini mengangkat tema "Teologi dalam Konteks Perubahan Sosial dan Budaya Masyarakat". Edisi ini memberikan respons teologis atas dinamika perubahan sosial budaya dalam konteks Indonesia dalam perspektif teologi sistematika, biblika, praktika, dan misiologi. Perubahan sosial budaya, termasuk pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia, tuntutan pengakuan terhadap hak kaum LGBT, tuntutan pengakuan terhadap hak-hak kaum disabilitas, dan sebagainya memberi pengaruh yang kuat terhadap pandangan hidup dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat Indonesia, termasuk umat Kristen. Oleh karena itu, teologi mengambil peran membantu masyarakat menghadapi perubahan sosial dan budaya tersebut agar masyarakat dapat merespons dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut secara benar dan baik. Teologi dapat membantu masyarakat dalam menghadapi perubahan tersebut dengan mempertahankan iman dan nilai-nilai tradisional yang dianggap penting sambil tetap membuka diri terhadap perubahan sosial budaya yang bermanfaat.
Ada enam artikel yang dipublikasikan dalam edisi ini. Topik tentang teologi disabilitas dikaji dalam artikel berjudul Paradigma Jemaat terhadap Pendeta Penyandang Disabilitas: Studi Teologi Disabilitas dalam Konteks Jemaat GKE Selat Kuala Kapuas. Topik tentang LGBT dibahas dalam artikel berjudul Anugerah yang Terbatas?: Memahami Penerimaan Remaja Akhir dari Pemuda Jemaat GKE Eppata terkait Kelompok Lesbian dan Homoseksual dari Teks Roma 1:26-32 menurut Kritik Respons Pembaca. Topik tentang dinamika terkait pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang baru dibahas dalam artikel berjudul Kemunculan Raja Nansarunai dalam Pusaran IKN. Topik tentang tanah dibahas dalam artikel berjudul Perjanjian Tanah: Mengkaji Konsep Perjanjian Mengenai Tanah atau Tempat dari Permulaan Ciptaan dalam Kejadian 1-2 dan Pemulihan Ciptaan dalam Wahyu 21:1-2. Topik tentang misi konstektual dibahas dalam artikel berjudul "Kritik Poskolonial dan Social Scientific terhadap Matius 28:19: Sebuah Konstruksi Teologis Dalam Bermisi". Topik tentang teologi pembebasan dikaji dalam artikel berjudul "Pendekatan Postkolonial terhadap Surat Filemon: Merenungkan Kembali Identitas Onesimus sebagai Budak yang Melarikan Diri".

 

 

Diterbitkan: 28-02-2023