ADDITIONAL MENU |
Editorial Team |
Reviewer |
Author Guidlines |
Focus and Scope |
Publication Ethics |
Online Submission |
Tentang Jurnal Ini
Kata "Akoloutheo" (ἀκολουθέω) adalah kata kerja (bahasa Yunani) yang berarti "mengikuti" atau "mengikuti jejak." Kata ini ditemukan di banyak tempat dalam Perjanjian Baru (cth: Matius 4:20; 8:22, 9:9; Lukas 5:11; Yohanes 1:43; 8:12). Dalam konteks PB, "Akoloutheo" merupakan panggilan untuk menjadi pengikut Kristus, yang melibatkan tindakan nyata dalam menjalani ajaran-Nya, mengikuti teladan-Nya, dan mempersembahkan hidup sebagai tanda kesetiaan kepada-Nya. Kata ini mencerminkan komitmen yang mendalam terhadap prinsip-prinsip iman dan tindakan kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Terbitan Terkini
Dengan syukur yang mendalam, kami mempersembahkan edisi kedua Akoloutheo: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Edisi ini berfokus pada topik-topik terkait pengajaran teologi, pelayanan gereja, dan pengembangan spiritualitas jemaat. Secara umum terbitan kali ini membahas upaya gereja untuk dapat terus berkembang melalui pembinaan, pendidikan, dan pelayanan kreatif dalam menghadapi tantangan di era modern, pasca pandemi, serta kemajuan teknologi yang pesat.
Kelima artikel dalam edisi ini memberikan wawasan praktis dan inovatif bagi para pemimpin gereja, pengajar, serta seluruh warga jemaat yang ingin memperdalam pelayanan dan spiritualitas. Artikel-artikel ini tidak hanya memaparkan teori, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya aplikasi nyata dalam berbagai konteks, termasuk di lingkungan gereja lokal, dengan fokus pada pendekatan yang kontekstual dan relevan.
Artikel pertama, ditulis oleh Lia Afriliani, Idrus Sasirais, dan Ripaldi, berjudul “Kursus Teologi sebagai Bentuk Pembinaan Warga Gereja”, memaparkan kursus teologi bagi warga gereja di Resort GKE Kapuas. Melalui kursus ini, warga jemaat dilengkapi untuk memahami hubungan antara iman dan akal, serta misi gereja di era digital. Artikel ini menegaskan bahwa pembinaan teologis berkelanjutan adalah kunci dalam membangun fondasi iman yang kokoh di tengah perubahan zaman.
Artikel kedua ditulis May Linda Sari, berjudul “Memperlengkapi Penatua dan Diakon Melalui Pembinaan Berkelanjutan”. Artikel ini menyoroti betapa krusialnya pembinaan yang berkelanjutan bagi para pemimpin gereja. Di Resort GKE Cempaga Hulu, pembinaan ini difokuskan pada pengajaran gereja yang benar serta implementasi Tata Gereja sebagai pegangan dalam pelayanan.
Artikel ketiga, “Praktik Lingkaran Pastoral Bersama Resort GKE Pulang Pisau” ditulis oleh Retni Mulyani, Keloso S. Ugak, dan Lia Afriliani. Artikel ini menghadirkan pendekatan pastoral yang inovatif dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19. Melalui Focus Group Discussion (FGD) dan lingkaran pastoral, para pendeta, penatua, dan diakon diajak untuk memetakan masalah-masalah pelayanan pasca pandemi, menganalisisnya, serta merumuskan rencana tindakan pastoral yang relevan.
Artikel keempat, “Teologi Ibadah, Peribadatan GKE dan Spiritualitas yang Menumbuhkan Pelayanan”, ditulis oleh Ripaldi dan Kinurung Maleh, membahas pentingnya pemahaman teologi ibadah yang benar dan hubungan antara Injil dan adat dalam konteks gereja GKE Tumbang Malahoi. Artikel ini menekankan perlunya keseimbangan antara tradisi lokal dan ajaran Kristen, dengan tujuan memperkuat spiritualitas jemaat dalam pelayanan ibadah.
Artikel kelima, ditulis oleh Romelus Blegur, Eni Loda Mbinu, Elika Megi, dan Jufen Ledo berjudul “Mengembangkan Pengetahuan Anak Sekolah Minggu tentang Cerita Alkitab Melalui Alat Peraga”, menampilkan pendekatan kreatif dalam mengajarkan anak-anak tentang Alkitab. Dengan menggunakan alat peraga seperti gelang Injil, panggung boneka, dan kreasi origami, artikel ini menunjukkan bagaimana metode-metode kreatif dapat membuat anak-anak lebih mudah memahami dan mengingat pesan Injil.
Setiap artikel dalam edisi ini menawarkan perspektif yang kaya tentang bagaimana gereja dapat membina, melayani, dan mengembangkan spiritualitas jemaat melalui berbagai pendekatan yang kreatif dan kontekstual. Kami berharap, melalui edisi ini, para pembaca dapat terinspirasi untuk terus memperkuat pelayanan dan pembinaan spiritual di tengah-tengah komunitas mereka masing-masing.
Salam hormat,
Tim Redaksi Akoloutheo: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Artikel
Kata "Akoloutheo" (ἀκολουθέω) adalah kata kerja (bahasa Yunani) yang berarti "mengikuti" atau "mengikuti jejak." Kata ini ditemukan di banyak tempat dalam Perjanjian Baru (cth: Matius 4:20; 8:22, 9:9; Lukas 5:11; Yohanes 1:43; 8:12). Dalam konteks PB, "Akoloutheo" merupakan panggilan untuk menjadi pengikut Kristus, yang melibatkan tindakan nyata dalam menjalani ajaran-Nya, mengikuti teladan-Nya, dan mempersembahkan hidup sebagai tanda kesetiaan kepada-Nya. Kata ini mencerminkan komitmen yang mendalam terhadap prinsip-prinsip iman dan tindakan kasih dalam kehidupan sehari-hari.